Ina Cookies adalah salah satu usaha kue kering yang berdiri pada tahun 2004. Salah satu pelopornya adalah Ali Aljufri yang merupakan salah satu mahasiswa Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika (MBTI) Telkom Economics and Business School (TEBS) Telkom University.
Ina Cookies ini memiliki visi “menjadi leader dalam usaha kue kering di Indonesia”. Sedangkan misinya adalah :
- Melakukan penetrasi pasar yang mencakup semua segmen dengan jangkauan luas
- Pemanfaatan bahan baku lokal secara konsisten
- Terdepan dalam inovasi baik produk maupun service
Tujuan dari Ina Cookies yaitu:
- Mendapatkan keuntungan setinggi mungkin
- Memuaskan kebutuhan konsumen dari segi rasa maupun tampilan, serta pengiriman yang tepat waktu
Struktur organisasi dari Ina Cookies ini meliputi: Direktur Utama, Direktur Keuangan, Direktur Manufacturing, Directur Pemasaran, dan Direktur SDM.
- Deskripsi Permasalahan
- Deskripsi singkat permasalahan
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Perusahaan Ina Cookies yaitu salah satu ksulitan yang dihadapinya adalah menentukan jumlah produksi otptimal untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Kesulitan ini terjadi dikarenakan perusahaan Ina Cookies sudah sangat berkembang dan memiliki banyak distributor diberbagai wilayah. Permintaan akan kue kering Ina Cookies ini sendiri sangat tidak terkendali. Dari mulanya Ina Cookies memproduksi 1500 toples per-hari nya, namun kini Ina Cookies harus memproduksi 4000 toples perhari, dikarenakan permintaan dari tiap ditributor yang selalu meningkat.
Walaupun permintaan kue kering Ina Cookies selalu meningkat, perusahaan ini terkadang tidak dapat memenuhi permintaan tersebut dikarenakan jumlah tenaga kerja yang terbatas. Terkadang, perusahaan Ina Cookies dapat menarik pekerja cabutan untuk memenuhi permintaan tersebut, namun dengan menambah pekerja tidak tetap tersebut membuat keuntungan perusahaan terebut menurun. Oleh karena itu, perusahaan Ina Cookies membatasi jumlah produksi yaitu 4000 toples per hari nya, dengan jam kerjanya selama 8 jam.
Analisis
- Penentuan sistem relevan dan batasan sistem
Sistem Relevan yang kami analisis adalah sebagai berikut. Dengan Input yaitu:
- bahan baku sebagai bahan dasar dari usaha kue kering ini
- tenaga kerja yang merupakan faktor penting untuk menjalankan usaha kue kering ini
- lingkungan irrelevan yang termasuk perusahaan pemasok bahan baku untuk mendukung jalannya usaha kue kering ini
Sedangkan proses yang dilakukan oleh perusahaan Ina Cookies ini terdiri dari 2 proses, yaitu:
- proses produksi kue kering yang meliputi proses pembuatan adonan, proses pencetakan adonan, dan proses packaging
- Proses pengendalian tenaga kerja yang meliputi pelatihan untuk tenaga kerja agar dapat menguasai dalam pembuatan kue kering ini
Output yang dihasilkan dari input dan proses ini yaitu:
- kue kering yang akan didistribusikan kepada konsumen
- hasil dari pelatihan yang diberikan kepada tenaga kerja memberikan output berupa kepuasan pelanggan dari segi rasa maupun segi kualitas, sehingga menyebabkan permintaan meningkat setiap harinya.
Batasan Sistem:
- Identifikasi elemen permasalahan
Decision Maker | Perusahaan Ina Cookies |
Objective | Mencapai keuntungan tertinggi |
Decision Criterion | Meminimasi ongkos produksi |
Maksimasi total pendapatan | |
Perfomance Measure | Omset meningkat setiap tahun |
Demand terpenuhi | |
Meningkatnya kepercayaan konsumen | |
Alternative Course | Meningkatkan jumlah tenaga kerja |
Menentukan jumlah produksi optimal | |
Context | Fluktuasi permintaan |
Infrastruktur yang ada |
- Decision Maker merupakan sebuah entitas sistem yang dapat menentukan kebijakan atau keputusan terhadap masalah terkait. Dalam permasalahan yang kami analisis ini, yang merupakan decision maker adalah Perusahaan Ina Cookies itu sendiri.
- Objective merupakan kondisi akhir yang dituju dimana usaha akan ditujukan atau merupakan tujuan usaha akan dilaksanakan. Tujuan dari perusahaan Ina Cookies itu sendiri adalah mendapatkan keuntungan yang tinggi dari hasil produk yang dijual.
- Decision Criterion merupakan prinsip atau standar dimana penilaian tujuan ditentukan. Kriteria dari tujuan perusahaan Ina Cookies itu sendiri adalah meminimasi harga produksi, karena jika harga produksi tinggi, akan sulit untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi. Kriteria lainnya adalah memaksimasi total pendapatan. Karena keuntungan didapatkan dari selisih pendapatan dan ongkos produksi.
- Performance Measure merupakan ukuran keberhasilan atau ukuran performansi yang menjadi standar sistem. Perusahaan Ina Cookies ini dapat dikatakan berhasil apabila omset meningkat, dan juga akan mempengaruhi kenaikan keuntungan. Selain itu, pelanggan akan merasa puas jika permintaannya terpenuhi, sehingga akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk Ina Cookies.
- Alternative Course merupakan metoda alternatif kombinasi yang dapat dijalankan untuk menggapai keberhasilan tujuan yang akan dicapai. Dari hasil analisis kami, alternative course yang tepat adalah meningkatkan jumlah tenaga kerja yang sudah memiliki skill dengan menggunakan pelatihan maupun tidak.
- Context merupakan seluruh aspek secara langsung ataupun tidak langsung yang mempengaruhi performansi dari pengambilan keputusan yang tidak dapat dikontrol oleh pengambil keputusan. Aspek yang tidak dapat dikontrol adalah dari segi fluktuasi permintaan karena perusahaan tidak dapat mengendalikan jumlah permintaan. Lalu, dari segi infrastruktur jalan yang ada tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan pada proses distribusi.
- Keterkaitan antara diagram situasi permasalahan dan influence diagram
Dari permasalahan yang dialami perusahaan Ina Cookies yang kami analisis, digambarkan dalam bentuk rich picture diagram. Kemudian kami memfokuskan pada satu permasalahan yang dialami oleh perusahaan Ina Cookies dalam bentuk influence diagram, dimana output yang ingin mereka dapatkan disebabkan dari beberapa faktor.
- Pembangunan Model Matematis
- Penjelasan simplifikasi model matematis yang digunakan
Perusahaan Ina Cookies memiliki tujuan yaitu maksimasi profit sesuai dengan jumlah produksi yang optimal. Nilai dari maksimasi profit didapatkan dari total pendapatan dan ongkos produksi. Total pendapatan dipengaruhi oleh jumlah permintaan dan harga jual tiap jenis produk atau tiap ukuran toples. Untuk toples berukuran kecil dijual dengan harga Rp 50.000,00, toples ukuran besar dijual dengan harga Rp 150.000,
Sedangkan untuk ongkos produksi, dipengaruhi oleh ongkos produksi per produk dan kapasitas produksi. Ongkos produksi untuk toples berukuran kecil yaitu Rp 30.000,00 dan toples berukuran besar Rp 65.000,00. Kapasitas yang diproduksi Ina Cookies itu sendiri adalah 4000 toples dengan perbandingan untuk toples kecil : toples besar adalah 2 : 2. Untuk jam produksi adalah 8 jam dengan asumsi perbandingan waktu pembuatan toples kecil : toples besar adalah 1 : 3.
- Deskripsi Asumsi
Asumsi kita terdapat pada fungsi tujuan yang akan dibuat. Pada fungsi tujuan dilakukan perhitungan mengenai maksimasi profit yang harus didapatkan oleh perusahaan. Jadi angka tersebut merupakan batas minimum jumlah kue kering yang harus diproduksi.
- Deskripsi Batasan
Batasan dari permasalahan yang dibahas hanya sampai menentukan jumlah produk yang akan diproduksi.
- Notasi Model Matematis
X1 = Toples ukuran kecil
X 2 = Toples ukuran sedang
X3 = Toples ukuran besar
Z = Maksimasi Profit
- Langkah-langkah pembuatan model matematis
- Pencarian Solusi
Variabel Keputusan :
X1 = Toples ukuran kecil
X 2 = Toples ukuran sedang
Fungsi Tujuan:
Maksimasi profit → Z = 20000X1 + 85000X3
Constraint:
Jumlah permintaan : X1 + X2 ≤ 4000
Perbandingan kapasitas produksi : 2X1 + 2X2 ≤ 4000
Persamaan dalam jam kerja: X1 + 3X2 ≤ 200 * 8 jam
X1 ≥ 100
X2 ≥ 500
- Solusi
Dengan menggunakan software QM didapatkan hasil :
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan software QM, didapatka hasil keuntungan maksimum untuk perusahaan Ina Cookies sebesar Rp 44.500.000 dengan jumlah produksi 100 toples kecil, 500 toples besar.
- Verifikasi dan Validasi Model
Verifikasi: adanya kesesuaian model secara matematis dan konsisten dengan data yang telah diperoleh.
Validasi: Dari hasil output influence diagram adalah maksimasi profit. Dan pada elemen permasalahan Decision Criteria adalah meminimasi ongkos produksi. Maka, hasil yang didapat tervalidasi yaitu memaksimasi keuntungan.
- Analisis Sensitivitas
Batasan jumlah permintaan, X2 berubah
X1 | X2 | Z | |
X1 + 3X2 ≤ 1540 | 100 | 480 | 42800000 |
X1 + 3X2 ≤ 1570 | 100 | 490 | 43650000 |
X1 + 3X2 ≤ 1600 | 100 | 500 | 44500000 |
X1 + 3X2 ≤ 1630 | 100 | 510 | 45350000 |
Shadow price: Rp 850.000
Dalam range : 1600 – 1630
Batasan jumlah permintaan X1 berubah
X1 | X2 | Z | |
X1 + 3X2 ≤ 1570 | 70 | 500 | 43900000 |
X1 + 3X2 ≤ 1600 | 100 | 500 | 44500000 |
X1 + 3X2 ≤ 1630 | 130 | 500 | 45100000 |
X1 + 3X2 ≤ 1660 | 160 | 500 | 45700000 |
Shadow Price : Rp 600.000
Dalam range : 100-130
- Analisis
- Langkah-langkah pembuatan model matematis
Pada pembuatan model matematis penulis mengawalinya dengan pengidentifikasian masalah, dimana penulis mendapatkan permasalahan dari hasil survey dan wawancara dari UKM ini. Lalu dilakukan pendekatan pada sistem supaya lebih memahami dan mengerti tentang permasalahan utama yang didapati. Langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan, dimana penulis menetapkan tujuannya. Penentuan metode penyelesaian didapatkan setelah dilakukan pendekatan. Pembentukan model matematis dilakukan dengan influence diagram. Kemudian setelah itu dilakukan Analisis dan didapatkan solusi yang paling tepat.
- Asumsi dan batasan yang digunakan dalam model
Pada permasalahan ini penulis menggunakanbeberapa asumsi, diantaranya adalah Pada fungsi tujuan dilakukan perhitungan mengenai maksimasi profit yang harus didapatkan oleh perusahaan. Jadi angka tersebut merupakan batas minimum jumlah kue kering yang harus diproduksi. Kemudian batasan yang digunakan penulis adalah X1 + X2 ≤ 4000 dimana untuk jumlah produk kecil dan besar kurang dari sama dengan 4000. Batasan lain yaitu 2X1 + 2X2 ≤ 4000 perbandingan kapasitas produksi yaitu 2:2.
- Hasil solusi yang diperoleh
Untuk mendapatkan solusi yang sesuai penulis menggunakan software QM. Setelah data dan constrain dimasukkan didapatkan output berupa perbandingan komposisi dari produk berukuran kecil dan besar yang harus diproduksi untuk memenuhi permintaan dan mendapatkan profit terbesar. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan software QM, didapatka hasil keuntungan maksimum untuk perusahaan Ina Cookies sebesar Rp 44.500.000 dengan jumlah produksi 100 toples kecil, 500 toples besar.
- Verifikasi dan validasi model
Pada verifikasi telah ditemukan kesesuaian model secara matematis dan konsisten dengan data yang telah diperoleh dari hasil wawancara penulis.
Kemudian untuk validasi diyakinkan dari hasil output influence diagram adalah maksimasi profit Ina Cokies. Pada elemen permasalahan Decision Criteria adalah meminimasi ongkos produksi. Maka, hasil yang didapat dinyatakan valid yaitu memaksimasi keuntungan.
- Hasil analisis sensitivitas
Penulis melakukan analisis sensitivitas dimana didapatkan range jumlah bagi setiap produknya. Untuk produk X1 mempunyai range antara 100 sampai 130. Kemudian untuk X2 mempunyai range antara 1600 sampai 1630. Kemudian juga didapatkan Shadow Price untuk produk kecil sebesar Rp 600.000 dan produk besar Rp 850.000