Rangkuman Tubes Pemodelan Sistem oleh : Burhan Hendra Himawan 1102121269

 

Ina Cookies adalah salah satu usaha kue kering yang berdiri pada tahun 2004. Salah satu pelopornya adalah Ali Aljufri yang merupakan salah satu mahasiswa Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika (MBTI) Telkom Economics and Business School (TEBS)  Telkom University.

Ina Cookies ini memiliki visi “menjadi leader dalam usaha kue kering di Indonesia”. Sedangkan misinya adalah :

  1. Melakukan penetrasi pasar yang mencakup semua segmen dengan jangkauan luas
  2. Pemanfaatan bahan baku lokal secara konsisten
  3. Terdepan dalam inovasi baik produk maupun service

Tujuan dari Ina Cookies yaitu:

  1. Mendapatkan keuntungan setinggi mungkin
  2. Memuaskan kebutuhan konsumen dari segi rasa maupun tampilan, serta pengiriman yang tepat waktu

Struktur organisasi dari Ina Cookies ini meliputi: Direktur Utama, Direktur Keuangan, Direktur Manufacturing, Directur Pemasaran, dan Direktur SDM.

ghj

  1. Deskripsi Permasalahan
  • Deskripsi singkat permasalahan

Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Perusahaan Ina Cookies yaitu salah satu ksulitan yang dihadapinya adalah menentukan jumlah produksi otptimal untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Kesulitan  ini terjadi dikarenakan perusahaan Ina Cookies sudah sangat berkembang dan memiliki banyak distributor diberbagai wilayah. Permintaan akan kue kering Ina Cookies ini sendiri sangat tidak terkendali. Dari mulanya Ina Cookies memproduksi 1500 toples per-hari nya, namun kini Ina Cookies harus memproduksi 4000 toples perhari, dikarenakan permintaan dari tiap ditributor yang selalu meningkat.

Walaupun permintaan kue kering Ina Cookies selalu meningkat, perusahaan ini terkadang  tidak dapat memenuhi permintaan tersebut dikarenakan jumlah tenaga kerja yang terbatas. Terkadang, perusahaan Ina Cookies dapat menarik pekerja cabutan untuk memenuhi permintaan tersebut, namun dengan menambah pekerja tidak tetap tersebut membuat keuntungan perusahaan terebut menurun. Oleh karena itu, perusahaan Ina Cookies membatasi jumlah produksi yaitu 4000 toples per hari nya, dengan jam kerjanya selama 8 jam.

Analisis

  1. Penentuan sistem relevan dan batasan sistem

Sistem Relevan yang kami analisis adalah sebagai berikut. Dengan Input yaitu:

  • bahan baku sebagai bahan dasar dari usaha kue kering ini
  • tenaga kerja yang merupakan faktor penting untuk menjalankan usaha kue kering ini
  • lingkungan irrelevan yang termasuk perusahaan pemasok bahan baku untuk mendukung jalannya usaha kue kering ini

Sedangkan proses yang dilakukan oleh perusahaan Ina Cookies ini terdiri dari 2 proses, yaitu:

  • proses produksi kue kering yang meliputi proses pembuatan adonan, proses pencetakan adonan, dan proses packaging
  • Proses pengendalian tenaga kerja yang meliputi pelatihan untuk tenaga kerja agar dapat menguasai dalam pembuatan kue kering ini

Output yang dihasilkan dari input dan proses ini yaitu:

  • kue kering yang akan didistribusikan kepada konsumen
  • hasil dari pelatihan yang diberikan kepada tenaga kerja memberikan output berupa kepuasan pelanggan dari segi rasa maupun segi kualitas, sehingga menyebabkan permintaan meningkat setiap harinya.

Batasan Sistem:

  1. Identifikasi elemen permasalahan

 

Decision Maker Perusahaan Ina Cookies
Objective Mencapai keuntungan tertinggi
Decision Criterion Meminimasi ongkos produksi
Maksimasi total pendapatan
Perfomance Measure Omset meningkat setiap tahun
Demand terpenuhi
Meningkatnya kepercayaan konsumen
Alternative Course Meningkatkan jumlah tenaga kerja
Menentukan jumlah produksi optimal
Context Fluktuasi permintaan
Infrastruktur yang ada

 

 

  1. Decision Maker merupakan sebuah entitas sistem yang dapat menentukan kebijakan atau keputusan terhadap masalah terkait. Dalam permasalahan yang kami analisis ini, yang merupakan decision maker adalah Perusahaan Ina Cookies itu sendiri.
  2. Objective merupakan kondisi akhir yang dituju dimana usaha akan ditujukan atau merupakan tujuan usaha akan dilaksanakan. Tujuan dari perusahaan Ina Cookies itu sendiri adalah mendapatkan keuntungan yang tinggi dari hasil produk yang dijual.
  3. Decision Criterion merupakan prinsip atau standar dimana penilaian tujuan ditentukan. Kriteria dari tujuan perusahaan Ina Cookies itu sendiri adalah meminimasi harga produksi, karena jika harga produksi tinggi, akan sulit untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi. Kriteria lainnya adalah memaksimasi total pendapatan. Karena keuntungan didapatkan dari selisih pendapatan dan ongkos produksi.
  4. Performance Measure merupakan ukuran keberhasilan atau ukuran performansi yang menjadi standar sistem. Perusahaan Ina Cookies ini dapat dikatakan berhasil apabila omset meningkat, dan juga akan mempengaruhi kenaikan keuntungan. Selain itu, pelanggan akan merasa puas jika permintaannya terpenuhi, sehingga akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk Ina Cookies.
  5. Alternative Course merupakan metoda alternatif kombinasi yang dapat dijalankan untuk menggapai keberhasilan tujuan yang akan dicapai. Dari hasil analisis kami, alternative course yang tepat adalah meningkatkan jumlah tenaga kerja yang sudah memiliki skill dengan menggunakan pelatihan maupun tidak.
  6. Context merupakan seluruh aspek secara langsung ataupun tidak langsung yang mempengaruhi performansi dari pengambilan keputusan yang tidak dapat dikontrol oleh pengambil keputusan. Aspek yang tidak dapat dikontrol adalah dari segi fluktuasi permintaan karena perusahaan tidak dapat mengendalikan jumlah permintaan. Lalu, dari segi infrastruktur jalan yang ada tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan pada proses distribusi.
    1. Keterkaitan antara diagram situasi permasalahan dan influence diagram

Dari permasalahan yang dialami perusahaan Ina Cookies yang kami analisis, digambarkan dalam bentuk rich picture diagram. Kemudian kami memfokuskan pada satu permasalahan yang dialami oleh perusahaan Ina Cookies dalam bentuk influence diagram, dimana output yang ingin mereka dapatkan disebabkan dari beberapa faktor.

  1. Pembangunan Model Matematis
  • Penjelasan simplifikasi model matematis yang digunakan

Perusahaan Ina Cookies memiliki tujuan yaitu maksimasi profit sesuai dengan jumlah produksi yang optimal. Nilai dari maksimasi profit didapatkan dari total pendapatan dan ongkos produksi. Total pendapatan dipengaruhi oleh jumlah permintaan dan harga jual tiap jenis produk atau tiap ukuran toples. Untuk toples berukuran kecil dijual dengan harga Rp 50.000,00, toples ukuran besar dijual dengan harga Rp 150.000,

Sedangkan untuk ongkos produksi, dipengaruhi oleh ongkos produksi per produk dan kapasitas produksi. Ongkos produksi untuk toples berukuran kecil yaitu Rp 30.000,00 dan toples berukuran besar Rp 65.000,00. Kapasitas yang diproduksi Ina Cookies itu sendiri adalah 4000 toples dengan perbandingan untuk toples kecil  : toples besar adalah 2 : 2. Untuk jam produksi adalah 8 jam dengan asumsi perbandingan waktu pembuatan toples kecil : toples besar adalah 1 : 3.

  • Deskripsi Asumsi

Asumsi kita terdapat pada fungsi tujuan yang akan dibuat. Pada fungsi tujuan dilakukan perhitungan mengenai maksimasi profit yang harus didapatkan oleh perusahaan. Jadi angka tersebut merupakan batas minimum jumlah kue kering yang harus diproduksi.

  • Deskripsi Batasan

Batasan dari permasalahan yang dibahas hanya sampai menentukan jumlah produk yang akan diproduksi.

  • Notasi Model Matematis

X1 = Toples ukuran kecil

X 2 = Toples ukuran sedang

X3 = Toples ukuran besar

Z  = Maksimasi Profit

  • Langkah-langkah pembuatan model matematis
  • Pencarian Solusi

Variabel Keputusan :

X1 = Toples ukuran kecil

X 2 = Toples ukuran sedang

 

Fungsi Tujuan:

Maksimasi profit → Z = 20000X1  + 85000X3

Constraint:

Jumlah permintaan :                                  X1 + X2               ≤ 4000

Perbandingan kapasitas produksi :                        2X1 + 2X2        ≤ 4000

Persamaan dalam jam kerja:                     X1 + 3X2            ≤ 200 * 8 jam

X1  ≥ 100

X2 ≥ 500

 

  • Solusi

Dengan menggunakan software QM didapatkan hasil :

 

 

fjjf fsfksf kfsks

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan software QM, didapatka hasil keuntungan maksimum untuk perusahaan Ina Cookies sebesar Rp 44.500.000 dengan jumlah produksi 100 toples kecil, 500 toples besar.

  • Verifikasi dan Validasi Model

Verifikasi: adanya kesesuaian model secara matematis dan konsisten dengan data yang telah diperoleh.

Validasi: Dari hasil output influence diagram adalah maksimasi profit. Dan pada elemen permasalahan Decision Criteria adalah meminimasi ongkos produksi. Maka, hasil yang didapat tervalidasi yaitu memaksimasi keuntungan.

  • Analisis Sensitivitas

Batasan jumlah permintaan, X2 berubah

X1 X2 Z
X1 + 3X2 ≤ 1540 100 480 42800000
X1 + 3X2 ≤ 1570 100 490 43650000
X1 + 3X2 ≤ 1600 100 500 44500000
X1 + 3X2 ≤ 1630 100 510 45350000

Shadow price: Rp 850.000

Dalam range : 1600 – 1630

Batasan jumlah permintaan X1 berubah

X1 X2 Z
X1 + 3X2 ≤ 1570 70 500 43900000
X1 + 3X2 ≤ 1600 100 500 44500000
X1 + 3X2 ≤ 1630 130 500 45100000
X1 + 3X2 ≤ 1660 160 500 45700000

Shadow Price : Rp 600.000

Dalam range : 100-130

  1. Analisis
    • Langkah-langkah pembuatan model matematis

Pada pembuatan model matematis penulis mengawalinya dengan pengidentifikasian masalah, dimana penulis mendapatkan permasalahan dari hasil survey dan wawancara dari UKM ini. Lalu dilakukan pendekatan pada sistem supaya lebih memahami dan mengerti tentang permasalahan utama yang didapati. Langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan, dimana penulis menetapkan tujuannya. Penentuan metode penyelesaian didapatkan setelah dilakukan pendekatan. Pembentukan model matematis dilakukan dengan influence diagram. Kemudian setelah itu dilakukan Analisis dan didapatkan solusi yang paling tepat.

  • Asumsi dan batasan yang digunakan dalam model

Pada permasalahan ini penulis menggunakanbeberapa asumsi, diantaranya adalah Pada fungsi tujuan dilakukan perhitungan mengenai maksimasi profit yang harus didapatkan oleh perusahaan. Jadi angka tersebut merupakan batas minimum jumlah kue kering yang harus diproduksi. Kemudian batasan yang digunakan penulis adalah X1 + X2  ≤ 4000 dimana untuk jumlah produk kecil dan besar kurang dari sama dengan  4000. Batasan lain yaitu 2X1 + 2X2  ≤ 4000 perbandingan kapasitas produksi yaitu 2:2.

  • Hasil solusi yang diperoleh

Untuk mendapatkan solusi yang sesuai penulis menggunakan software QM. Setelah data dan constrain dimasukkan didapatkan output berupa perbandingan komposisi dari produk berukuran kecil dan besar yang harus diproduksi untuk memenuhi permintaan dan mendapatkan profit terbesar. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan software QM, didapatka hasil keuntungan maksimum untuk perusahaan Ina Cookies sebesar Rp 44.500.000 dengan jumlah produksi 100 toples kecil, 500 toples besar.

  • Verifikasi dan validasi model

Pada verifikasi telah ditemukan kesesuaian model secara matematis dan konsisten dengan data yang telah diperoleh dari hasil wawancara  penulis.

Kemudian untuk validasi diyakinkan  dari hasil output influence diagram adalah maksimasi profit Ina Cokies. Pada elemen permasalahan Decision Criteria adalah meminimasi ongkos produksi. Maka, hasil yang didapat dinyatakan valid yaitu memaksimasi keuntungan.

  • Hasil analisis sensitivitas

Penulis melakukan analisis sensitivitas dimana didapatkan range jumlah bagi setiap produknya. Untuk produk X1 mempunyai range antara 100 sampai 130. Kemudian untuk X2 mempunyai range antara 1600 sampai 1630. Kemudian juga didapatkan Shadow Price untuk produk kecil sebesar Rp 600.000 dan produk besar Rp 850.000

 

Tubes Mosi by Chairun Nisa (1102120184)

Ina Cookies adalah salah satu usaha kue kering yang berdiri pada tahun 2004. Salah satu pelopornya adalah Ali Aljufri yang merupakan salah satu mahasiswa Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika (MBTI) Telkom Economics and Business School (TEBS)  Telkom University. Awal mulanya usaha ini berdiri adalah mencoba menjual kue kering pada saat bulan Ramadhan dan pada saat itu mendapatkan hasil yang cukup banyak.

Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Perusahaan Ina Cookies yaitu salah satu ksulitan yang dihadapinya adalah menentukan jumlah produksi otptimal untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Kesulitan  ini terjadi dikarenakan perusahaan Ina Cookies sudah sangat berkembang dan memiliki banyak distributor diberbagai wilayah. Permintaan akan kue kering Ina Cookies ini sendiri sangat tidak terkendali. Dari mulanya Ina Cookies memproduksi 1500 toples per-hari nya, namun kini Ina Cookies harus memproduksi 4000 toples perhari, dikarenakan permintaan dari tiap ditributor yang selalu meningkat.

Walaupun permintaan kue kering Ina Cookies selalu meningkat, perusahaan ini terkadang  tidak dapat memenuhi permintaan tersebut dikarenakan jumlah tenaga kerja yang terbatas. Terkadang, perusahaan Ina Cookies dapat menarik pekerja cabutan untuk memenuhi permintaan tersebut, namun dengan menambah pekerja tidak tetap tersebut membuat keuntungan perusahaan terebut menurun. Oleh karena itu, perusahaan Ina Cookies membatasi jumlah produksi yaitu 4000 toples per hari nya, dengan jam kerjanya selama 8 jam.

ghj

  • Diagram situasi permasalahan

hjk

  • Identifikasi sistem dari sudut pandang pemilik masalah dan analis
    • Pemilik : pemenuhan demand
    • Analis : penambahan jumlah tenaga kerja tetap yang memiliki skill dalam pembuatan kue kering

                       Batasan Sistem:

  1. Batasan pada sistem : proses yang dilakukan oleh Perusahaan Ina Cookies
  2. Lingkungan : konsumen, perusahaan pemasok bahan baku
  3. Menurut pandangan tersirat : sistem manajemen perusahaan harus tertata dengan baik agar dapat memenuhi demand, sehingga dapat memenuhi kepuasan pelanggan.

 

Sistem Relevan:

hjkl

  • 6 Elemen Permasalahan
Decision Maker Perusahaan Ina Cookies
Objective Mencapai keuntungan tertinggi
Decision Criterion Meminimasi ongkos produksi
Maksimasi total pendapatan
Perfomance Measure Omset meningkat setiap tahun
Demand terpenuhi
Meningkatnya kepercayaan konsumen
Alternative Course Meningkatkan jumlah tenaga kerja
Menentukan jumlah produksi optimal
Context Fluktuasi permintaan
Infrastruktur yang ada
  • 4 Stakeholder
Problem Owner Perusahaan Ina Cookies
Problem User Tenaga Kerja
Problem Customer Konsumen
Problem Analyst Kelompok
  • Hirarki sistem terkait permasalahan

ghjjj

 

 

  • Bentuk pengendalian (control of system) yang dapat dilakukan

Kami menganalisis bahwa dalam permasalahan ini menggunakan pengendalian Closed Loop Control . Analisis dari permasalahan yang dialami oleh Perusahaan Ina Cookies adalah jumlah tenaga kerja. Jika tenaga kerja mencukupi, maka jumlah demand juga akan terpenuhi. Begitu pula sebaliknya, jika jumlah tenaga kerja tidak mencukupi, maka jumlah demand tidak akan terpenuhi.

adkada

  • Gambar influence diagram
  1. Analisis
    1. Penentuan sistem relevan dan batasan sistem

Sistem Relevan yang kami analisis adalah sebagai berikut. Dengan Input yaitu:

  • bahan baku sebagai bahan dasar dari usaha kue kering ini
  • tenaga kerja yang merupakan faktor penting untuk menjalankan usaha kue kering ini
  • lingkungan irrelevan yang termasuk perusahaan pemasok bahan baku untuk mendukung jalannya usaha kue kering ini

Sedangkan proses yang dilakukan oleh perusahaan Ina Cookies ini terdiri dari 2 proses, yaitu:

  • proses produksi kue kering yang meliputi proses pembuatan adonan, proses pencetakan adonan, dan proses packaging
  • Proses pengendalian tenaga kerja yang meliputi pelatihan untuk tenaga kerja agar dapat menguasai dalam pembuatan kue kering ini

Output yang dihasilkan dari input dan proses ini yaitu:

  • kue kering yang akan didistribusikan kepada konsumen
  • hasil dari pelatihan yang diberikan kepada tenaga kerja memberikan output berupa kepuasan pelanggan dari segi rasa maupun segi kualitas, sehingga menyebabkan permintaan meningkat setiap harinya.

Tugas Besar Pemodelan Sistem By Muhammad Ridho Yunianto (1102120070)

1. Permasalahan Perusahaan CV. Algifarai Reklame

Permasalahan yang terdapat di dalam usaha ini adalah menumpuknya pemesanan dengan jangka waktu yang sama sedangkan banyaknya mesin yang tersedia tidak memadai. Hal ini terjadi karena jadwal tahun ajaran baru sekolah dan  yang sama, sehingga para konsumen baru akan mengirimkan data pemesanan ketika jumlah murid baru, dan mahasiswa/i baru sudah terkumpul. Sebenarnya CV.ALGIFARI REKLAME ini sudah memproduksi terlebih dahulu meskipun data pemesanan belum tersedia sesuai dengan perkiraan dari pemesanan tahun sebelumnya.

2. Solusi

Penambahan mesin

3. Model Matematis

infl

4. Verifikasi

verifikasi

5. Validasi

5.1 Validasi Data

Kami mendapatkan data berdasarkan hasil wawancara kami dengan pemilik CV.Algifari Reklame. Kami mewawancarai berapa banyak demand yang tidak mampu dipenuhi oleh perusahaan. Dan beliau juga mengatakan bahwa demand yang tidak terpenuhi tersebut akibat adanya kekurangan mesin yang tidak mampu mengimbangi arus permintaan dari konsumen.

 5.2 Validasi Model Matematis

Waktu proses = 3 menit per produk. Sebenarnya CV.Algifari memproduksi banyak produk, dan setiap unit produknya di produksi dalam rentang waktu yang berbeda. Dan berdasrkan hasil wawancara, rentang waktu produksi setiap unit produknya membutuhkan waktu antara 2-6 menit. Dan kita mengambil angka 3 menit sebagai asumsi. Begitu juga dengan kapasitas produksi 1 mesinnya. Di perusahaan tersebut setiap mesinnya memiliki performansi yang berbeda-beda dan bergantung beberapa kendala serta keadaan. Dan kami mengambil angka 160 unit produk per hari dari perkiraan pemilik perusahaan ketika kami wawancarai. Sedangkan data-data angka lainnya bisa kami nyatakan valid.

6. Analisis Sensitivitas

6.1 Waktu Proses Berubah

waktu proses berubah

6.2 Shift Kerja Berubah

Shift kerja berubah

6.3 Demand Berubah

demand

7. Analisis

7.1 Verifikasi

7.1.1 Maksimasi service

Kapasitas total dan demand memiliki satuan yang sama yaitu unit/hari. Jadi, kalau kapasitas total dibagi dengan demand lalu dikali dengan 100%. Maksimasi service satuannya adalah dalam persentase (%).

7.1.2 Kapasitas total

Kapasitas produksi 1 mesin memiliki satuan unit/hari.mesin dan jumlah mesin total satuannya adalah mesin. Jadi jika keduanya dikalikan, maka satuan kapasitas total adalah unit/hari.

7.1.3 Jumlah mesin total

Blok mesin satuannya adalah blok. Dan jumlah mesin 1 blok, satuannya adalah mesin/blok. Jadi, jika keduanya dikalikan maka satuan jumlah mesin total adalah dalam mesin.

7.1.4 Kapasitas produksi 1 mesin

Waktu kerja satuannya adalah jam/hari, dan waktu proses satuannya adalah unit/jam.mesin. Jadi, jika keduanya dikalikan maka kapasitas produksi 1 mesin adalah dalam unit/hari.mesin.

7.2 Validasi

Dan jika dilihat dari angka-angka yang terdapat pada makalah kami ini, kami juga mengambil data-data dari perusahaan tersebut ketika kami mewawancarai pemilik dari CV.Algifari Reklame. Dan berdasarkan data-data yang kami dapat, ada beberapa yang memang data tersebut real, tetapi ada juga yang kita masukan sebagai asumsi, tetapi tetap merupakan asumsi yang sesuai dan rasional terhadap keadaan atau permasalahan yang sedang dihadapi oleh CV. Algifari Reklame.

7.3 Analisis sensitivitas

Pada tabel waktu proses berubah, terlihat ketika waktu prosesnya berada diatas 100% atau lebih dari 3 menit, kapasitas produksinya menurun dan kualitas pelayanannya pun menjadi ikut menurun. Sedangkan ketika waktu prosesnya diturunkan, terlihat kapasitas produksinya menjadi lebih besar dan kualitas pelayanannya juga menjadi lebih tinggi.

Pada tabel shift kerja berubah, terlihat ketika shift kerja per harinya meningkat, kapasitas produksinya juga meningkat dan kualitas pelayanannya juga ikut meningkat. Sedangkan ketika waktu kerja per harinya diturunkan, terlihat kapasitas produksinya terus menjadi lebih besar dan kualitas pelayanannya juga menjadi semakin tinggi.

Pada tabel demand berubah, terlihat ketika demand nya meningkat, kualitas pelayanannya menurun. Sedangkan ketika demand nya menurun kualitas pelayanannya meningkat. Dengan kapasitas produksinya tetap.

Tugas Besar Pemodelan Sistem By Nisa Noviani Sudarman (1102120175)

1. Permasalahan Perusahaan CV. Algifari Reklame

Permasalahan yang terdapat di dalam usaha ini adalah menumpuknya pemesanan dengan jangka waktu yang sama sedangkan banyaknya mesin yang tersedia tidak memadai. Hal ini terjadi karena jadwal tahun ajaran baru sekolah dan  yang sama, sehingga para konsumen baru akan mengirimkan data pemesanan ketika jumlah murid baru, dan mahasiswa/i baru sudah terkumpul. Sebenarnya CV.ALGIFARI REKLAME ini sudah memproduksi terlebih dahulu meskipun data pemesanan belum tersedia sesuai dengan perkiraan dari pemesanan tahun sebelumnya.

2. Solusi

Penambahan mesin

3. Pembangunan Model Matematis

infl

3.1 Penjelasan Simplifikasi Model Matematis yang Dibuat

l

3.2 Asumsi dan Batasan

3.2.1 Asumsi

Waktu proses = 3 menit per produk. Berdasarkan hasil wawancara, rentang waktu produksi setiap unit produknya membutuhkan waktu antara 2-6 menit. Dan kita mengambil angka 3 menit sebagai asumsi. Begitu juga dengan kapasitas produksi 1 mesinnya, kami mengambil angka 160 unit produk per hari dari perkiraan pemilik perusahaan ketika kami wawancarai. Sedangkan data-data angka lainnya bisa kami nyatakan data yang real dan bukan asumsi.

3.2.2 Batasan

KT ≥ D

KPm ≤ 160

Mb = 20

WP ≤ 20 Unit/Jam

D, KT, KPm, Mb, WP ≥ 0

3.3 Notasi Model Matematis yang Digunakan

Parameter

excel

3.4 Langkah-langkah Pembuatan Model Matematis

3.4.1 Maksimasi Service

maksimasi service

3.4.2 Kapasitas Total

kapasitas total

3.4.3 Jumlah Mesin Total

jumlah mesin total

3.4.4 Kapasitas Produksi 1 Mesin

kapasitas produksi 1 mesin

3.5 Pencarian Solusi

pencarian solusi

4. Analisis

4.1 Langkah-langkah Pembuatan Model Matematis

4.1.1 Maksimasi Service

Yang mempengaruhi pelayanan pada studi kasus kami adalah kapasitas total dan juga permintaan / demand. Dan kami menilai pelayanan yang diberikan dalam bentuk persentase (%). Permasalahan dalam pelayanan pada studi kasus kami adalah terjadinya demand yang tidak dapat dipenuhi oleh perusahaan CV.Algifari Reklame setiap tahunnya. Demand melampaui kapasitas total yang mampu diproduksi lewat mesin-mesin yang dimiliki perusahaan. Dan maksimasi service dapat dicari lewat perbandingan antara demand dan kapasitas total lalu dikali 100 %.

4.1.2 Kapasitas Total

CV.Algifari Reklame memiliki sekitar 6 blok mesin yang dipakai untuk produksi. Dan yang mempengaruhi kapasitas total yang didapat oleh perusahaan setiap kali produksi adalah kapasitas produksi 1 mesin dan juga berapa total jumlah mesin yang dimiliki oleh CV.Algifari Reklame.

4.1.3 Jumlah Mesin Total

CV.Algifari Reklame memiliki beberapa blok mesin. Dan 1 blok mesin tersebut memiliki beberapa mesin yang dipakai oleh CV.Algifari Reklame untuk produksi.

4.1.4 Kapasitas Produksi 1 Mesin

Kapasitas produksi 1 mesin dipengaruhi oleh waktu kerja dan waktu proses yang dimiliki oleh perusahaan. Waktu kerja adalah berapa jam perhari waktu para pekerja bekerja untuk memproduksi produk-produknya. Sedangkan waktu proses adalah total waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk memproduksi 1 unit produk.

4.2 Hasil Solusi yang Diperoleh

4.2.1 Waktu proses

Perusahaan dapat memproduksi 1 unit produk dalam waktu 3 menit. Jadi, kalau dihitung, per jamnya perusahaan dapat memproduksi 20 unit produk.

4.2.2 Waktu kerja

CV.Algifari reklame memiliki 8 jam kerja per hari.

4.2.3 Jumlah mesin 1 blok

CV.Algifari reklame memiliki 20 mesin setiap blok mesinnya.

4.2.4 Jumlah blok mesin

CV.Algifari Reklame memiliki 6 blok mesin.

4.2.5 Kapasitas produksi 1 mesin

Kapasitas produksi 1 mesin dipengaruhi oleh waktu kerja dan waktu proses. Perusahaan dapat memproduksi 20 unit produk per jamnya. Dan dalam sehari, setiap mesin beroperasi selama 8 jam untuk produksi. Jadi, kapasitas produksi setiap mesinnya adalah 160 unit produk per hari.

4.2.6 Jumlah mesin total

Perusahaan memiliki 6 blok mesin dan setiap bloknya memiliki 20 mesin. Jadi total jumlah mesin yang dimiliki oleh perusahaan adalah sebanyak 120 mesin.

4.2.7 Kapasitas total

Kapasitas total produksi yang dapat dicapai oleh perusahaan dipengaruhi kapasitas produksi per mesin dan total jumlah mesin yang dimiliki oleh perusahaan. Setiap mesinnya dapat memproduksi 160 unit produk per hari, dan perusahaan memiliki 120 mesin yang dibagi dalam 6 blok. Jadi kapasitas total produksi yang dapat dicapai oleh perusahaan adalah sebanyak 19.200 unit produk per hari nya. Dan jika dihitung per tahun, perusahaan dapat memproduksi sebanyak 7.008.000 unit.

4.2.8 Demand

Perusahaan CV.Algifari Reklame biasa menerima sekitar 9.125.000 unit per tahunnya. Yang permintaan tersebut biasanya datang dari sekolah-sekolah yang tersebar dari berbagai daerah. CV.Algifari Reklame adalah perusahaan konveksi yang memproduksi atribut-atribut sekolah. Dan biasanya, permintaan datang setiap tahunnya dari sekolah-sekolah, baik dari SD, SMP maupun SMA.

4.2.9 Maksimasi Service

Yang mempengaruhi pelayanan pada studi kasus kami adalah akapasitas total dan juga permintaan / demand. Dan kami menilai pelayanan yang diberikan dalam bentuk persentase (%). Permasalahan dalam pelayanan pada studi kasus kami adalah terjadinya demand yang tidak dapat dipenuhi oleh perusahaan CV.Algifari Reklame setiap tahunnya. Demand melampaui kapasitas total yang mampu diproduksi lewat mesin-mesin yang dimiliki perusahaan. Dan maksimasi service dapat dicari lewat perbandingan antara demand dan kapasitas total lalu dikali 100 %. Dengan permintaan/demand yang diterima oleh perusahaan setiap tahunnya adalah sebanyak 9.125.000 unit dan kapasitas total yang dapat dicapai oleh perusahaan selama setahun adalah sebanyak 7.008.000. Jadi, pelayanan yang mampu diberikan oleh perusahaan terhadap konsumennya belum mampu mencapai angka 100%, yaitu baru mencapai angka 76,8%.

Ringkasan Tugas Besar Pemodelan Sistem Mengenai PT.IMPRESI FOTOGRAFI Oleh Bintang Sri Perdana (1102120190)

PROFIL PERUSAHAAN

“Impresi Fotografi” adalah creative company yang bergerak dalam jasa dan manufaktur. “Impresi Fotografi” menyediakan jasa foto dan pembuatan video dokumentai untuk pra wedding dan wedding. Selain jasa, “Impresi Fotografi” mempunyai usaha di pembuatan figura, album set dengan macam bentuk dari mulai berbentuk buku, hingga box unik. Sudah banyak orang yang memakai jasa “Impresi Fotografi” mulai dari masyarakat umum hingga kalangan selebriti seperti Shiren Sungkar dan Tengku Wisnu, Adi Nugroho dan Donita, juga Pasha Ungu

 

DESKRIPSI PERMASALAHAN

  • PT IMPRESI memiliki anak perusahaan yang berfokus pada produksi album set, dan frame. PT impresi mengirimkan surat perintah kerja ke bagian produksi pada tiap bulan. Surat itu berisi daftar pemesan, detail produk yang dipesan dan deadline pengerjaan. Setelah surat perintah kerja diterima, bagian produksi PT IMPRESI mulai mengerjakan produk sesuai antrian pemesanan yang di lot tiap bulan. Di sisi lain bagian produksi PT IMPRESI juga, menerima pesanan album set dan frame dari luar paket jasa PT IMPRESI.
  • Bagian produksi PT IMPRESI melakukan pengerjaan untuk satu lot dalam satu bulan bertujuan untuk meminimasi waste dari pemotongan. Tetapi dalam pelaksanaannya terdapat masalah yang sering dihadapi. Karena banyaknya pemesanan, sering muncul ketidak jelasan dalam pemesanan seperti info desain dan pemilihan tipe dari konsumen belum jelas yang menyebabkan pending dalam pengerjaan dan juga adanya revisi dari konsumen. Belum lagi banyaknya order dari luar paket jasa PT IMPRESI yang semakin menambah tumpukan order yang harus diselesaikan.

6 ELEMEN PERMASALAHAN

  1. Decision maker: Bpk. Salman Maulana (CEO IMPRESI FOTOGRAFI)
  2. Objective:Mengurangi waktu pemesanan konsumen dengan mengatur ketersediaan stok barang dan regulasi produksi tanpa munculnya kesalahan produksi dan waste pada bahan baku.
  3. Decision Criteria: Mengurangi waktu pemesanan konsumen
  4. Performance Measure: Kepuasan pelanggan terhadap waktu tunggu
  5. Alternative course of action: menyediakan stok dan mengubah regulasi lot produksi menjadi tiap minggu.
  6. Context: Sistem produksi PT IMPRESI

SISTEM RELEVAN

  sistem relevan

INFLUNCE DIAGRAM

influence diagram

MODEL MATEMATIS

  • Jumlah Produk = Demand

(Unit) = (Unit)

  • Waktu Pekerjaan = Hari Kerja

(Hari) = (Hari)

  • Kapasitas Produksi = Jumlah Produk / Waktu Pengerjaan

(Unit/Hari) = (Unit) / (Hari)

  • Waktu Pengerjaan = Jumah Produk / Kapasistas Produksi

(Hari) = (Unit) / (Unit/Hari)

  • Waktu Produksi Foto = Hari
  • Waktu Tunggu = Hari
  • Fungsi Max = [Waktu Pengerjaan Album Set ; Waktu Produksi Foto]

(Hari) = (Hari)

  • Waktu Total = Fungsi Max Waktu Pengerjaan Album Set dan Waktu Produksi Foto + Waktu Tunggu

(Hari) = (Hari) + (Hari)

  • Waktu Tunggu = Waktu Pengerjaan Frame + Waktu Pengerjaan Box + Waktu Pengerjaan Kaca + Waktu Tunggu

(Hari) = (Hari + Hari + Hari + Hari)

  • Pencarian solusi Untuk Lot per Bulan (Eksisting)

Variabel Keputusan :

X1 = FUNGSI MAX Dari Waktu Editing + Printing Foto Dengan Waktu Produksi Album Set

X2 = Waktu Tunggu (Antrian) Order Pengerjaan

Fungsi tujuan:

Minimasi waktu tunggu → Z= X1 + X2

Notasi model matematis yang digunakan (parameter, variabel)

  • X1 = FUNGSI MAX Dari Waktu Editing + Printing Foto Dengan Waktu Produksi Album Set
  • X2 = Waktu Tunggu (Antrian) Order Pengerjaan

Data Waktu Pengerjaan

Berikut adalah kapasitas produksi yang dapat dilakukan dalam 1 hari:

Frame : 10 produk per hari

Box : 5 produk per hari

Kaca : 3 produk per hari

Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat bahwa waktu konsumen pada kebijakan lot produksi selama 1 bulan yang merupakan kebijakan eksisting perusahaan selama 51 hari. Kebijakan tersebut lebih lama jika dibandingkan dengan kebijakan lot produksi diganti menjadi tiap 2 minggu yaitu selama 26 hari.

Analisis Sensitivitas

2

ANALISIS

  1. Langkah-langkah pembuatan model matematis

Untuk membuat model matematis penulis memulai dengan mengidentifikasi masalah dengan melakukan survey langsung ke perusahaan yang terkait yaitu PT Impresi dengan melakukan wawancara terkait proses usaha yang berjalan. Kita harus mengetahui sistem dan alur yang ada di perusahaan ini. Setelah itu kami mengangkat suatu masalah penting yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Langkah selanjutnya menetapkan tujuan dan menentukan metode untuk penyelesaian masalah. Untuk membentuk model matematis, penulis membuat terlebih dahulu masalah yg ada di perusahaan ini dalam bentuk influence diagram. Kemudian dilakukan analisis, pencarian solusi, untuk mendapatkan alternatif yang terbaik.

  1. Asumsi dan batasan yang digunakan dalam model

Pada permasalahan PT Impresi penulis, fungsi tujuan dari masalahnya yaitu meminimasi waktu tunggu (Z= X1 + X2) dengan asumsi X1 = FUNGSI MAX Dari Waktu Editing + Printing Foto Dengan Waktu Produksi Album Set dan X2 = Waktu Tunggu (Antrian) Order Pengerjaan.

  1. Hasil solusi yang diperoleh

Setelah perhitungan yang dilakukan ketika membandingkan antara lot 2 minggu dan lot 1 bulan didapat waktu tunggu lot 2 minggu selama 26 hari dan lot 1 bulan 51 hari. Dari hasil tersebut solusi terbaik yang didapat adalah menerapkan lot 2 minggu.

  1. Verifikasi dan validasi model

Pada verifikasi ditemukan kesesuaian model matematis dengan data yang penulis lakukan saat melakukan survey dari PT Impresi.Kemudian untuk validasi diperuleh dari output influence diagram adalah minimasi waktu tunggu produk sampai ke konsumen.

  1. Hasil analisis sensitivitas

Dilakukan perubahan terhadap dua variabel yaitu pada X1 dan X2. Pada saat X1 dibuat konstan, shadow price nya sebesar 15. Lalu, pada saat X2 dibuat konstan, shadow pricennya sebesar 10. Jadi yang berpengaruh adalah X1 yaitu FUNGSI MAX Dari Waktu Editing + Printing Foto Dengan Waktu Produksi Album Set, karena memiliki shadow price yang paling besar. Jadi variabel X1 lah yang harus diperhatikan untuk meminimasi waktu tunggu produk sampai ke konsumen..

TUGAS BESAR PABRIK KERUPUK by NUR DINING PAWESTI 1102120185

Pabrik kerupuk sahabat

Didirikan pada tahun 1992 di daerah Baleendah kab. Bandung. Pabrik ini memproduksi makanan ringan yang biasa kita kenal sebagai kerupuk. Dalam satu hari perusahaan ini dapat memproduksi lima belas ribu biji kerupuk. . Dan dalam  satu minggu perusahaan mendapatkan omset sebesar dua puluh satu juta rupiah. Sang pemilik memiliki cita – cita membuat pabrik kerupuk demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik secarafinansial. Setelah 22 tahun berdiri pabrik kerupuk ini menjadi penyuplai kerupukk terbesar di wilayah kabupaten Bandung.

Untitled

Identifikasi permasalahan

Perusahaann ini dituntut untuk meminimalisir cacat produk berupa bentukatau ukuran.Selain itu permasalahan yang muncul adalah jika bahan baku naikmaka berpengaruh dengan ukuran produksi yang lebih kecil.

Controlled Input         : Bahan Baku

Uncontrolled Input     : Konsumen

Output                         : Bentuk dan ukuran kerupuk yang selalu standar

Komponen                  : Kualitas kerupuk, jumlah mesin, biaya bahan bakar, jumlah produksi, demand, karyawan, tenaga penjual, waktu kerja karyawan.

Batasan Sistem

1

Enam Elemen Permasalahan

  • The decision maker             : Owner pabrik kerupuk sahabat
  • Objective             :Mendapatkan keuntungan tinggi dengan memaksimalkan bahan baku yang ada.
  • Decision criteria                         : Kerupuk renyah, ukuran selalu standar, sampai ke pelanggan tanpa cacat. Maksimasi keuntungan
  • Performance measure             :  Maksimasi keuntungan
  • Alternative course  :                             Pemilihan bahan baku alternatif jika bahan baku utama sedang mengalami kenaikan harga dan penambahan mesin produksi.
  • The context             : Pabrik kerupuk sahabat.

r

r4

Berdasarkan influence diagram dan rich picture, bisa dilihat bahwa influence diagram memiliki susunan yang lebih kompleks tetapi 2 diagram ini menggambarkan 2 tujuan yang sama yaitu maksimasi keuntungan dengan cara mencari bahan baku alternatif dan penambahan jumlah mesin sehingga komplain pelanggan masalah ukuran kerupuk dan bentuk bisa diminimalisir.

Dalam menentukan solusi penulis menggunakan asumsi untuk mengetahui solusi optimum. Asumsi yang penulis gunakan adalah asumsi harga jual kerupuk dan kebutuhan bahan untuk membuat kerupuk. Asumsi ukuran kerupuk yang penulis gunakan adalah ukuran 3cm, 4cm, dan 5cm

Data Sekarang Jumlah Produksi Kebutuhan Bahan Bahan/Unit
3 cm 20000 pcs 10000 kg 2 kg/pcs
4 cm 17000 pcs 10000 kg 1.7 kg/pcs
5 cm 15000 pcs 10000 kg 1,5 kg/pcs

by : Nur Dining Pawesti 1102120185

INFLUENCE DIAGRAM BESERTA APLIKASINYA (Oleh: M. Adiansyah Heikal – 1102124311)

Oleh: Mohammad Adiansyah Heikal – 1102124311 – TI3604

Apa itu influence diagram? Merupakan diagram yang menunjukkan proses transformasi yang terjadi pada sistem untuk memodelkan dengan pendekatan proses.

Terdapat beberapa simbol yang digunakan dalam influence diagram, diantaranya:

  • Awan. Simbol awan digunakan untuk menunjukan input yang tidak terkontrol (uncontrollable input), ataupun sebagai batasan suatu masalah (constraints).
  • Persegi Panjang. Simbol persegi panjang digunakan untuk menunjukan input yang terkontrol (control input), keputusan (decision), ataupun decision rule.
  • Oval. Simbol oval menunjukan output atau keluaran yang diinginkan dari suatu pemecahan masalah.
  • Lingkaran. Simbol lingkaran menunjukan variabel sistem, component attribute, maupun state variable value.
  • Panah. Simbol ini menunjukan keergantungan suatu simbol dengan simbol lainnya.

Berikut contoh penggunaan influence diagram pada tugas besar saya yang mengambil permasalahan di PT IMPRESI yaitu “Minimasi Waktu Tunggu Konsumen Impresi”.

Influence Diagram BARU

Dari influnce diatas dapat dilihat bahwa simbol oval yang menunjuka output adalah Minimasi Waktu Tunggu Konsumen Impresi. Output tersebut adalah keluaran yang diharapkan dari pemecahan masalah yang ada. Output tersebut dipengaruhi oleh Waktu Produksi Editing dan Printing Photo, Waktu Tunggu (antrian) Order Pengerjaan, dan Waktu Produksi Album Set. Dari ketiga hal tersebut dapat diidentifikasi lagi apa saja input yang terkontrol, dan yang tidak, juga hal yang mempengaruhi dalam bentuk kebijakan-kebijakan.

Inti dari penggunaan influence diagram yang telah dibuat adalah dapat berguna untuk seorang analis dalam memecahkan/menyelesaikan suatu masalah agar dapat mengetahui hal apa saja yang berpengaruh pada masalah tersebut sehingga dapat lebih mudah dalam menganalisis setiap faktor-faktornya.

Ringkasan Tugas Besar Pemodelan Sistem “Ina Cookies” oleh Suci Ramadhani-1102120180

INA COOKIES

            Dalam posting ini, saya akan membahas mengenai Tugas Besar yang saya kerjakan pada mata kuliah Pemodelan Sistem. Tugas Besar yang saya buat mengenai Perusahaan Ina Cookies. Ina Cookies merupakan salah satu perusahaan kue kering yang terkenal di Kota Bandung. Awal mula berdirinya Perusahaan tersebut karena kebiasaan pemilik dalam membuat kue kering, lalu mereka mencoba menjual nya dan mendapatkan keuntungan yang lumayan. Lalu mereka mencoba untuk terus mengembangkan usaha mereka hingga kini Ina Cookis sekarang memiliki banyak distributor di berbagai kota. Ina Cookies itu sendiri sekarang sudah memproduksi 4000 toples dalam satu hari, dan memiliki lebih dari 200 pekerja.

            Permasalahan yang dialami perusahaan ini sendiri adalah menentukan berapa produk optimal untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Walaupun Ina Cookies sudah bisa memproduksi 4000 toples dalam sehari, namun terkadang jumlah produksi tersebut masih bisa dikatakan kurang. Katakan saja, jika jam produksi kue kering tersebut untuk toples berukuran besar selama 3 jam dan toples berukuran kecil selama 1 jam dengan 1 hari kerja sama dengan 8 jam, dan jumlah pekerja sebanyak 200 orang, harga produksi untuk toples kecil adalah Rp 30.000,00 dan toples besar Rp 65.000,00 sedangkan harga jual toples kecil adalah Rp 50.000,00 dan toples besar Rp 150.000,00, maka sebaiknya Ina Cookies memproduksi berapa toples dalam seharinya untuk mencapai keuntungan yang maksimal?

            Dalam 6 elemen permasalahan tersebut, yang menjadi decision maker nya adalah pemilik atau owner dari perusahaan Ina Cookies. Dengan Objective nya yaitu memaksimalkan profit. Untuk mendapatkan tujuan tersebut, dibutuhkan decision criterion yaitu meminimasi biaya produksi dan memaksimasi pendapatan dengan performance measure yaitu omset meningkat setiap tahun dan demand terpenuhi. Alternative course dari permasalahan ini adalah menentukan jumlah produksi yang optimal dengan context yaitu fluktuasi permintaan.

Berikut merupakan influence diagram yang terdapat dalam permasalahan Ina Cookies:

Capture

Jika diselesaikan dengan pembangunan model matematis, yaitu:

Variabel Keputusan :

X1 = Toples ukuran kecil

X 2 = Toples ukuran sedang

Fungsi Tujuan:

Maksimasi profit → Z = 20000X1 + 85000X3

Constraint:

Jumlah permintaan :                                 X1 + X2              ≤ 4000

Perbandingan kapasitas produksi :          2X1 + 2X2       ≤ 4000

Persamaan dalam jam kerja:                   X1 + 3X2            ≤ 200 * 8 jam

                                                                             X1  ≥ 100

                                                                             X2 ≥ 500

Maka solusi yang didapat menggunakan software QM adalah :

1

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan software QM, didapatkan hasil keuntungan maksimum untuk perusahaan Ina Cookies sebesar Rp 44.500.000 dengan jumlah produksi 100 toples kecil, 500 toples besar.

Untuk analisis senstivitas, jika jam kerja ditambah untuk produksi toples besar sekitar 30 menit, maka dapat diproduksi sebanyak 510 dengan keuntungan meningkat sebesar Rp 850.000,00. Sedangkan untuk toples kecil dapat diproduksi sebanyak 130 toples dengan keuntungan meningkat sebesar Rp 600.0000,00

Ringkasan Tugas Besar Pemodelan Sistem Mengenai PT.Novendy Laundry Oleh Mohamad Walid Anshar Ichsan Shahib (1102120183)

Deskripsi Perusahaan

Novendi Laundry adalah sebuah usaha laundry yang terletak di Jalan Babakan Sari 3 nomor 34 Bandung yang memiliki jumlah pegawai sebanyak 25 orang .

Kami mengambil permasalan yang sering membuat konsumen merasa tidak puas,yaitu :

Pressure       : Petugas laundry yang memiliki tugas melincinkan pakaian.

  • Enam Elemen Permasalahan :
  1. The decision maker    :   Owner Novendi Laundry
  2. The decision maker’s objectives : Minimasi error yang terjadi pada divisi presser
  3. The associated decision criteron  : Minimasi error
  4. The performance measure : Kepuasan Konsumen
  5. The alternative course of action  : Mematuhi SOP yang ada, pemilihan pegawai yang handal, rajin
  6. The context    : Perusahaan laundry

Rich Picture Diagram

Identifikasi sistem dari sudut pandang pemilik masalah dan analis

  • Sudut pandang pemilik masalah  : setiap pengusaha ingin menghasilkan keuntungan yang maksimal dari usahanya.
  • Sudut pandang analis  : jika melihat dari sudut pandang analis, tujuan mengidentifikasi sistem yaitu untuk mengurangi tingkat eror dengan melihat masalah apa yang ada pada sistem tersebut.

Batasan Sistem

  • Sistem Relevan

Enam Elemen Permasalahan

  • The decision maker                     :   Owner Novendi Laundry
  • The decision maker’s objectives : Mendapatkan keuntungan yang tinggi dengan cara meminimasi error yang terjadi pada operator laundry
  • The associated decision criteron : Minimasi error
  • The performance measure : Kepuasan pelanggan laundry yang diukur dengan cara melihat hasil kerja akhir operator (rapi / tidak dan bersih / tidak) agar pelanggan tetap mempercayakan kepada Novendi Laundry otomatis keuntungan perusahaan pun jadi bertambah
  • The alternative course of action : Pemilihan operator yang handal, rajin, dan berpengalaman dalam pekerjaan ini, jika karyawan tetap melakukan kesalahan/error yang  berulang kali mungkin lebih baik karyawan tersebut diberhentikan karena kurang handal dan bisa menyebabkan kerugian pada perusahaan
  • The context                     : Novendy Laundry

Hirarki Sistem

  • Control System yang dapat dilakukan : kontrol yang dilakukan yaitu feed forward, karena perusahaan melakukan perencanaan sebelum mengambil keputusan dan selalu melihat data data masa lalu sebagai patokan dalam melakukan perencanaan.

Stakeholder

  • The Problem Owner           : Novendi Putra
  • The Problem User           : Pegawai Laundry divisi presser
  • The Problem Customers           : Konsumen
  • The Problem Analysts           : Mohamad Walid Anshar , Refiliana L, Destina S D

Influence Diagram

Analisis

  • Penentuan sistem relevan dan batasan sistem
  • Sistem relevan pada divisi presser terdiri dari input, batasan, dan ouput. Input divisi ini pakaian yang baru selesai dikeringkan setelah dicuci, atau pakaian yang sudah di setrika tetapi masih kurang rapih.
  • Batasan dari sistem yaitu pada ruang lingkup divisi pressure saja. Pada divisi ini kegitan yang dilakukan yaitu pemilihan jenis pakaian untuk disetrika,lalu proses pelipatan ataupun proses memasang pakaian yang sudah disetrika pada gantungan yang disediakan.
  • Output dari batasan ini merupakan pakaian yang sudah dipackaging atau pakaian yang sudah rapih dan wangi.

 

Identifikasi elemen permasalahan

  • Pemilik problem                       : Pemilik PT.Novendy Laundry ( Bapak Novendy )
  • Tujuan dari permasalahan   : Minimasi eror pada divisi pressure
  • Kriteria                      : meminimalisasi eror yang terjadi
  • Tolak ukur                      : Kepuasan pelanggan
  • Alternatif course                      : pegawai harus menaati SOP yang ada, agar ouput dari divisi pressure rapih dan wangi
  • Konteks                      : Novendy Laundry.

Keterkaitan antara rich diagram situasi permasalahan dan influence diagram

  • Keterkaitan antara rich diagram dan influence diagram,yaitu output dari kedua diagram yaitu minimasi error
  • Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah permasalahan yaitu dengan cara pemilihan operator yang handal, rajin, dan berpengalaman dalam pekerjaan ini, jika karyawan tetap melakukan kesalahan/error yang  berulang kali mungkin lebih baik karyawan tersebut diberhentikan karena kurang handal dan bisa menyebabkan kerugian pada perusahaan

 Kesimpulan

1. Dibuatnya model matematis yang berasal dari influence diagram

2. Dari model matematis tersebut didapatkan :

– Jumlah error (pcs) = Jumlah pakaian kusut (pcs) + Jumlah pakaian tidak sesuai lipitan (pcs)

– Jumlah pakaian (pcs) = Jumlah pakaian rapi (pcs) + Jumlah pakaian kusut (pcs) + Jumlah pakaian tidak sesuai lipitan (pcs)

– Waktu kerja operator sesungguhnya (menit) = waktu kerja operator (menit) – waktu istirahat (menit)

– Waktu kerja operator = 12 jam (07.00-19.00)

– Waktu istirahat = 30 menit (sesuai shift)

– Waktu rata-rata pengerjaaan tiap operator (menit/pcs) = (waktu penyetrikaan (menit) – waktu penyesuaian (menit) ) / jumlah pakaian (pcs)

3. Dari model matematis tersebut akan diverifikasi dan validasi untuk memastikan apakah model matematis dan influence yang dibuat sudah benar apa belum , dan didapatkan bahwa model matematis dan influence diagram sudah tepat.

4. Setelah itu dilakukan Analisis sensitivitas untuk menambahkan jumlah operator dan keefektifan dari penambahan operator tersebut .Hasil akhir dari analisis sensitivitas yaitu :

– Dengan menambahkan jumlah operator Presser menjadi 5 orang Operator Presser, tingkat efektivitas meningkat menjadi 92.22 % dan cukup memungkinkan untuk menurunkan tingkat error (minimasi error) yang terjadi pada Operator Presser Novendi Laundry.