Ringkasan Tugas Besar Pemodelan Sistem Mengenai PT.Novendy Laundry Oleh Mohamad Walid Anshar Ichsan Shahib (1102120183)

Deskripsi Perusahaan

Novendi Laundry adalah sebuah usaha laundry yang terletak di Jalan Babakan Sari 3 nomor 34 Bandung yang memiliki jumlah pegawai sebanyak 25 orang .

Kami mengambil permasalan yang sering membuat konsumen merasa tidak puas,yaitu :

Pressure       : Petugas laundry yang memiliki tugas melincinkan pakaian.

  • Enam Elemen Permasalahan :
  1. The decision maker    :   Owner Novendi Laundry
  2. The decision maker’s objectives : Minimasi error yang terjadi pada divisi presser
  3. The associated decision criteron  : Minimasi error
  4. The performance measure : Kepuasan Konsumen
  5. The alternative course of action  : Mematuhi SOP yang ada, pemilihan pegawai yang handal, rajin
  6. The context    : Perusahaan laundry

Rich Picture Diagram

Identifikasi sistem dari sudut pandang pemilik masalah dan analis

  • Sudut pandang pemilik masalah  : setiap pengusaha ingin menghasilkan keuntungan yang maksimal dari usahanya.
  • Sudut pandang analis  : jika melihat dari sudut pandang analis, tujuan mengidentifikasi sistem yaitu untuk mengurangi tingkat eror dengan melihat masalah apa yang ada pada sistem tersebut.

Batasan Sistem

  • Sistem Relevan

Enam Elemen Permasalahan

  • The decision maker                     :   Owner Novendi Laundry
  • The decision maker’s objectives : Mendapatkan keuntungan yang tinggi dengan cara meminimasi error yang terjadi pada operator laundry
  • The associated decision criteron : Minimasi error
  • The performance measure : Kepuasan pelanggan laundry yang diukur dengan cara melihat hasil kerja akhir operator (rapi / tidak dan bersih / tidak) agar pelanggan tetap mempercayakan kepada Novendi Laundry otomatis keuntungan perusahaan pun jadi bertambah
  • The alternative course of action : Pemilihan operator yang handal, rajin, dan berpengalaman dalam pekerjaan ini, jika karyawan tetap melakukan kesalahan/error yang  berulang kali mungkin lebih baik karyawan tersebut diberhentikan karena kurang handal dan bisa menyebabkan kerugian pada perusahaan
  • The context                     : Novendy Laundry

Hirarki Sistem

  • Control System yang dapat dilakukan : kontrol yang dilakukan yaitu feed forward, karena perusahaan melakukan perencanaan sebelum mengambil keputusan dan selalu melihat data data masa lalu sebagai patokan dalam melakukan perencanaan.

Stakeholder

  • The Problem Owner           : Novendi Putra
  • The Problem User           : Pegawai Laundry divisi presser
  • The Problem Customers           : Konsumen
  • The Problem Analysts           : Mohamad Walid Anshar , Refiliana L, Destina S D

Influence Diagram

Analisis

  • Penentuan sistem relevan dan batasan sistem
  • Sistem relevan pada divisi presser terdiri dari input, batasan, dan ouput. Input divisi ini pakaian yang baru selesai dikeringkan setelah dicuci, atau pakaian yang sudah di setrika tetapi masih kurang rapih.
  • Batasan dari sistem yaitu pada ruang lingkup divisi pressure saja. Pada divisi ini kegitan yang dilakukan yaitu pemilihan jenis pakaian untuk disetrika,lalu proses pelipatan ataupun proses memasang pakaian yang sudah disetrika pada gantungan yang disediakan.
  • Output dari batasan ini merupakan pakaian yang sudah dipackaging atau pakaian yang sudah rapih dan wangi.

 

Identifikasi elemen permasalahan

  • Pemilik problem                       : Pemilik PT.Novendy Laundry ( Bapak Novendy )
  • Tujuan dari permasalahan   : Minimasi eror pada divisi pressure
  • Kriteria                      : meminimalisasi eror yang terjadi
  • Tolak ukur                      : Kepuasan pelanggan
  • Alternatif course                      : pegawai harus menaati SOP yang ada, agar ouput dari divisi pressure rapih dan wangi
  • Konteks                      : Novendy Laundry.

Keterkaitan antara rich diagram situasi permasalahan dan influence diagram

  • Keterkaitan antara rich diagram dan influence diagram,yaitu output dari kedua diagram yaitu minimasi error
  • Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah permasalahan yaitu dengan cara pemilihan operator yang handal, rajin, dan berpengalaman dalam pekerjaan ini, jika karyawan tetap melakukan kesalahan/error yang  berulang kali mungkin lebih baik karyawan tersebut diberhentikan karena kurang handal dan bisa menyebabkan kerugian pada perusahaan

 Kesimpulan

1. Dibuatnya model matematis yang berasal dari influence diagram

2. Dari model matematis tersebut didapatkan :

– Jumlah error (pcs) = Jumlah pakaian kusut (pcs) + Jumlah pakaian tidak sesuai lipitan (pcs)

– Jumlah pakaian (pcs) = Jumlah pakaian rapi (pcs) + Jumlah pakaian kusut (pcs) + Jumlah pakaian tidak sesuai lipitan (pcs)

– Waktu kerja operator sesungguhnya (menit) = waktu kerja operator (menit) – waktu istirahat (menit)

– Waktu kerja operator = 12 jam (07.00-19.00)

– Waktu istirahat = 30 menit (sesuai shift)

– Waktu rata-rata pengerjaaan tiap operator (menit/pcs) = (waktu penyetrikaan (menit) – waktu penyesuaian (menit) ) / jumlah pakaian (pcs)

3. Dari model matematis tersebut akan diverifikasi dan validasi untuk memastikan apakah model matematis dan influence yang dibuat sudah benar apa belum , dan didapatkan bahwa model matematis dan influence diagram sudah tepat.

4. Setelah itu dilakukan Analisis sensitivitas untuk menambahkan jumlah operator dan keefektifan dari penambahan operator tersebut .Hasil akhir dari analisis sensitivitas yaitu :

– Dengan menambahkan jumlah operator Presser menjadi 5 orang Operator Presser, tingkat efektivitas meningkat menjadi 92.22 % dan cukup memungkinkan untuk menurunkan tingkat error (minimasi error) yang terjadi pada Operator Presser Novendi Laundry.

Leave a comment